Ku biar kalam berbicara
Menghurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi
Sudah suratan Ilahi

Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini

AisyaHumaira

AisyaHumaira

Thursday, May 19, 2011

AGENDA 21 & CLUB OF ROME


Apa sebenarnya agenda 21? Ini adalah sebuah program yang dijalankan PBB yang digerakkan oleh bangsa-bangsa di dunia yang tergabung dalam perserikatan tersebut hingga ke skala paling kecil yaitu skala lokal pemerintahan daerah, program ini merujuk pada pengembangan populasi yang seimbang yang mengacu pada kondisi lingkungan global yang sangat mengkhawatirkan saat ini.

Agenda 21 membahas banyak hal seperti persoalan ekonomi, sosial, manajemen pengembangan populasi yang terstruktur, pendidikan dan lain sebagainya sebagai dampak yang akan timbul dari ketidakseimbangan over populasi umat manusia dengan alam. Berbagai konferensi seperti Earth Summit dan konferensi lingkungan lain diselenggarakan untuk membahas masalah-masalah kependudukan global dan isu lingkungan saat ini dilemparkan ke permukaan agar dikelola mengikuti apa yang diinginkan oleh segelintir orang di tingkat atas kekuasaan dunia. Mereka yang memainkan isu ini disebut environmentalism.

Para environmentalism sebenarnya bekerja di dalam organisasi yang disebut Club of Rome, sebuah persekutuan Yahudi yang memulai pergerakan lingkungan sejak awal tahun 60-an. Di satu sisi mereka menjalankan berbagai macam program penghancuran lingkungan seperti mempercepat pertumbuhan kadar karbon polusi udara, penyebaran limbah dan racun ke laut lepas melalui pipa bawah tanah, kontaminasi waduk dan sumber-sumber air masyarakat menggunakan pulp dan zat kimia sisa pengolahan pabrik sementara di sisi lain mereka menggerkkan aktivis pro-lingkungan dan menyuarakan masalah-masalah lingkungan. Sistem yang berjalan disebut dalam dialek Hegelian sebagai Thesis + Antithesis = Synthesis atau dalam bahasa Freemason disebut 'Ordo ab chao' atau 'Order Out of Chaos'. Mereka yang bermain di belakang panggung ini adalah para petopeng thesis dan antithesis tersebut.



Pada tahun 1991, Club of Rome mulai mempublikasikan buku 'The First Global Revolution' yang ditulis Alexander King dan Bertrand Schneider. Pada halaman 114-115 buku tersebut mereka menjelaskan bahwa 'Demi tujuan mempersatukan umat manusia dalam satu pemerintahan global maka krisis harus diciptakan dan musuh harus dicari. Bila tidak ada musuh kita bisa memulainya dengan menyuarakan masalah-masalah lingkungan seperti pemanasan global, polusi, kemiskinan, penyebaran racun pada air minum, dan lain sebagainya. Hal ini akan berdampak pada perhatian serius media dan pemerintah.'


Siapa saja para elit Club of Rome ini? Beberapa di antaranya adalah Maurice Strong, seorang globalis dan environmentalis senior, penasehat Koffi Annan dan Kepala Program Masalah-Masalah Lingkungan PBB. Maurice juga anggota Komisi Global Governance & Earth Charter. Javier Solana, Sekjen Uni Eropa dan mantan Sekjen NATO, seorang sosialis. Mikhail Gorbachev, mantan presiden Uni Sovyet, Komisaris Green Cross Internasional dan Gorbachev Foudation yang bergerak dalam isu lingkungan. David Rockefeller, pengusaha dan Komisaris Chase Manhattan Bank serta Pimpinan Trilateral Commision. Yang lain adalah Queen Beatrix, mantan Presiden Henry Kissinger, mantan Wakil Presiden al Gore serta Raja media CNN Ted Turner yang menurut Harian Baltimore Sun tanggal 7 Juli 1998, menyuntikkan dana 22 miliar dollar ke PBB untuk digunakan dalam program-program depopulasi.





Maurice Strong






JAvier Solana





David Rockefeller






Mikhail Gorbachev






Queen Beatrix






Henry Kissinger






Al Gore





Ted Turner









Earth Summit dan Agenda 21 adalah bahasa politik tingkat elit yang digelindingkan bersama isu lingkungan untuk mengajak pemerintah berbagai negara ikut serta membahas masalah-masalah lingkungan yang dianggap semakin mengkhawatirkan. Salah satu solusi yang dilemparkan adalah menjalankan program depopulasi tersebut dalam bentuk kajian dan sistem yang diprogram dengan sangat halus dan sistematis. Apakah pemerintah tidak mengetahiu hal ini? Tentu saja mereka tahu, hanya saja mereka tidak dalam posisi mengambil kebijakan untuk menjelaskan masalah-masalah politik lingkungan kepada masyarakat. Pemerintah tahu bahwa konferensi apapun yang dimotori PBB dan zionis adalah propaganda namun mereka seperti ranting kecil yang terbawa oleh arus besar para globalis.

No comments:

Post a Comment

Pages

List List